Pengikut

Ahad, 28 Ogos 2011

Menghentak Seribu Warna

Kelibat seribu senandung lagu-lagu berlalu
sepi merebahkan rentaknya pada bisik syahdu
lalu kau datang dalam diam mempersona
menghentak seribu warna dari dunia kelamku
 

Kau pesimis abstrak dengan rimbun rindu di hati
menjengah ke laut hati bersama kail sanubari
umpannya suara sasarannya hati
hadiahnya cinta
(selagi jiwa masih bergolak madah pujangga)



Masih tentang rindu dan cinta kita berbicara
takkan sudah walau sampai akhirat sana
seguni budi selaut kasih segalaksi cinta
kemas diikat dalam bekas kecil kehidupan

Isi yang kita penuhi diri
meski raksanya darah dan kelikir nafas
hidup tetap hidup
mati tetap mati
maka
bercintalah
kerna itu yang memberi rasa

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Jumlah Paparan Halaman