Kucumbu bibir cangkir
rakus,kuteguk tiap degup mengalir
pekat hitam kopi secangkir
mengingkar dengkur
menebar rasa dihujung deria
Mata yang terbuka diberi dunia
tekak menjadi saksi alibi
saat degup-degup kopi
mengalir dalam diri
menjadi raksa dalam nadi tiap lelaki
Aku pasti
bukan saja puisi ini
yang sekadar lebih dari memuji kopi
malah jutaan hati lelaki
yang tersenyum meminum kopi
melayani karenah lembap pagi
mesra
menghidupkan pagi bersama isteri
rakus,kuteguk tiap degup mengalir
pekat hitam kopi secangkir
mengingkar dengkur
menebar rasa dihujung deria
Mata yang terbuka diberi dunia
tekak menjadi saksi alibi
saat degup-degup kopi
mengalir dalam diri
menjadi raksa dalam nadi tiap lelaki
Aku pasti
bukan saja puisi ini
yang sekadar lebih dari memuji kopi
malah jutaan hati lelaki
yang tersenyum meminum kopi
melayani karenah lembap pagi
mesra
menghidupkan pagi bersama isteri
-S.Syahmi-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan